Jumat, 30 Maret 2018

Waduh ? Ternyata Ada Kisah Nyata Dari Kehiudpan Anak Orang Kaya !!


Sebelum kita masuk keceritanya. Akan saya kasih kejelasan dahulu dari KISAH NYATA ini.
Di Kisah ini akan saya ceritakan Kisah Nyata dari sebuah Keluraga Yang Kaya. Di Kisah ini kita sebut saja namanya NATASYAH seorang anak perempuan dari keluarga Bpk dan Ibu SYAH.

Keluarga kaya ini memiliki tiga orang anak. Yang pertama kita sebut XANDER (anak laki-laki). Yang kedua kita sebut SISKA (anak perempuan) dan yang terakhir anak ke tiga yang sudah jelas dia adalah NATASYAH (anak perempuan).

Di Kisah ini saya akan ceritakan tentang pengalaman hidup dari anak ketiga Bpk dan Ibu Syah yang bernama Natasyah. 

Natasyah adalah anak yang lahir dari keluarga yang bisa di bilang keluarga yang berkecukupan. Di sini kisah itu akan kita mulai. Kita singkat saja namanya dengan sebutan " N ". 


N di sekolahkan di perguruan yang cukup mahal pada zaman itu, sekolah yang cukup tenar di lingkungan rumahnya.
Ya, seperti biasanya namanya anak sekolah ya, suka bermain dengan para temannya, pergaulan yang cukup baik juga dengan banyak teman di sekolah.

Pada saat itu "N" duduk di bangku kelas tiga sekolah dasar. Satu sekolah bahkan satu ruangan dengan sepupunya juga. Ya kita sebut saja namanya adalah AEM. Pada saat itu ada pemberitahuan bahwa beberapa hari lagi akan datang dari Kedokteran Mata dan juga ada Kesehatan Badan.

Waktunya telah tiba dan pada saat itu di mulai dari Kesehatan Badan. Satu per satu murid di suruh maju kedepan untuk di suntik bagian lengannya. Tak lama dari itu lanjutlah ke MATA. Ya pemeriksaan Mata di lakukan juga pengecekan untuk seluruh murid yang ada saat itu.

Pas giliran N dia maju kedepan dan memeriksakan matanya dengan menggunakan mesin khusus mata yang di bawa oleh para dokter. Dan hasil pun keluar pada saat itu juga. Dia di nyatakan dokter harus menggunakan alat bantu penglihatan yaitu Kaca Mata.

Dengan sangat sedih dan juga senang N memunjukan hasil dari dokter mata ke orang tuanya yang ada di rumah. Sedihnya N harus menggunakan kaca mata, Itu sulit juga di kendala jika hujan. Dan senangnya N bisa bergaya dengan banyak jenis pilihan kaca mata sesuai seleranya.

Sampai di rumah, ternyata apa yang N banyangkan itu hanyalah sekedar banyangan, tidak terwujud pada saat itu juga. N pulang ke rumah dan menceritakan semuanya kepada orang tuanya, tapi hasilnya orang tuanya yaitu lebih tepatnya Ibu. Tidak mengizinkannya menggunakan kaca mata dan harus bertahan dengan mengkonsumsi wortel setiap harinya. Ya sayur yang sangat tidak di sukai oleh N dan sekarang N harus memakannya.

Waktu pun bergulir dan tidak ada pengaruh apa pun dengan mengkonsumsi wortel tersebut. Setiap pembagian Raport pun hasil yang di dapat oleh N selalu bernilai MERAH. Ya pada zaman itu nilai Merah adalah nilai yang sangat jelek sekali. Nilai yang tidak di sukai banyak siswa di karena sangat jelek menghiasi Raport mereka.

Nah, dari nilai Merah yang sering di dapat oleh N. Akhirnya di sekolah prestasinya menurun. Dan lama kelamanan N menjadi juara terakhir dari sekian banyak murid. Ya masih teringat di benaknya di ruang kelas itu ada 60 orang dan N menjadi yang terakhir rangkingnya. Benar 60 orang, sangat menyedihkan sekali untuk si N dia harus mendapatkan Rangking terakhir yaitu rangking 60.

Kisah belum selesai sampai di situ. Di akhir pembagian raport kenaikan kelas. Itu lah yang di tunggu-tunggu oleh setiap murid ataupun orang tua. Sangat di sayangkan dan sangat di sedihkan sekali saat si N mendapatkan raport. Ternyata tidak sesuai dengan pemikirannya. Dia mendapatkan kabar yang sangat melukainya, yaitu N harus tinggal kelas atau sama dengan harus menggulang kembali di kelas yang sama yaitu kelas tiga sekolah dasar.

Alkhasil sepupu N yang bernama AEM sudah naik kekelas empat dan si N tetap harus berada di kelas tiga. Waktupun berlalu N sekarang sudah naik kekelas empat yang sudah tidak berjumpa dengan sepupunya. Kelas empat pun sudah berlalu N naik kelas lima dengan masih tanpa menggunakan kaca mata. Ya singkat cerita di kelas lima tersebut N mendapatkan hasil yang terjadi di kelas tiga. Ya memang sulit di katakan N harus menggulannya kembali untuk menggulang kelas limanya.

Akhirnya N memutuskan pindah sekolah yang tidak jauh dari sekolah pertamannya, dan menggulang kelas lima di sekolah  barunya tersebut dengan teman baru juga pastinya. Di sekolah baru yang di antar oleh Ayahnya untuk sampai ke ruangan kelasnya. N pun akhirnya di buatkan kaca mata oleh Ibunya. Dan di sekolah itu dia belajar dengan cukup baik sampai naik kelas ke Menengah Pertama.

Masih di sekolah yang kedua ini, N hampir menyerah dengan Menengah Pertamanya. Masih di selamatkan oleh guru di sekolah untuk kali ini N tidak tinggal kelas, karena sikap dan sifatnya yang baik di sekolah dan tidak pernah ada masalah apapun juga. Tapi N memutuskan ikut dengan temannya yang mengajaknya pindah sekolah yang lebih jauh, dan sekolah itu di kenalkan langsung oleh saudara jauhnya yang bersekolah di sana.

Dengan mengatakan di sana tidak ada yang namanya tinggal kelas, asal kita bersikap baik dan sopan dengan mengikuti aturan yang ada. Sesuai aturan yang di buat oleh sekolah. Singkat cerita N pun pindah ke sekolah tersebut dengan memasuki kelas dua menengah atau yang sering di sebut kelas dua SMP.

Di sekolah baru banyak teman baru dan juga banyak musuh yang tidak suka dengan N yang dari keluarga yang lumayan. N mendapatkan seorang teman cewek yang baik tapi dari keluarga yang sederhana bisa di bilang seperti itu. Temannya termasuk siswi yang pintar hanya saja orang tuanya dari keluarga yang  kurang dalam segi hal Materi

Tidak bisa di pungkiri memang untuk kata "Materi" ini sudah pasti sangat sulit di katakan, tapi mungkin itu kenyataan yang ada. Singkat cerita, demi membantu temannya yang cewek ini. Si N sampai nekat mencuri uang orang tuanya. Demi membantu temannya ini.

Ya demi teman dan gengsi, si N selalu mencuri untuk menyenangkan teman-temannya di sekolahan dan membantu temannya yang kesulitan biaya uang sekolah. Biasa di bilang uang sekolah pada saat itu terbilang tidak mahal dan tidak murah juga, masih bisa di jangkau.

Dengan modal nekat N pun bisa melewati semuanya dengan baik. Untuk tingkat Menengah Pertama telah di lalui dengan baik dan cukuplah bisa di katakan seperti itu. Akhrinya N naik dan lulus untuk masuk ke Sekolah Menengah Akhir atau yang sering di sebut SMA.

Nah di sinilah hal yang semakin menjadi di karenakan disini sangat di uji kedewasaannya dan kegengsian seseorang. Namanya juga sudah SMA, untuk anak sekolahan yang sudah beranjak dewasa. Selalu merasa malu dan gengsi jika tidak memiliki barang atau benda yang di miliki oleh temannya juga. Apa yang di inginkan harus terwujud.

Di kisah ini, sangat banyak rintangan dan kesulitan yang di hadapi oleh N. Untuk teman N masih menjalankan aksinya yang suka mencuri uang orang tuanya demi Happy dengan teman, dan juga karena gengsi. Tidak semuanya untuk Happy, juga ada untuk menolong para sahabat dan teman yang membutuhkan uang. Setidaknya N tidak lupakan kesusahan temannya, tapi N berada di jalan yang salah pada saat itu.

Kisah ini tidak berakhir hanya di situ. Setelah selesai ujian nasional untuk SMA, dan belum di nyatakan LULUS, pada hari terakhir ujian N dan seorang teman laki-laki yang kita sebuat saja EL. Pergi membeli Koran untuk mencari lowongan perkerjaan. Hampir semua koran di beli oleh EL dan N. Satu per satu di baca dan di catat yang mana cocok untuk di lampirkan lamaran kerja sesuai dengan kemampuan masing-masing.

Singkat cerita, surat lamaran kerja sudah di buat dan sudah siap di kirim ke CV/PT yang di inginkan. Satu demi satu surat lamaran pun di antar langsung. Beberapa hari menunggu hasil, satu persatu menelepon untuk interview dan langsung datang ke kantor.

Hasil yang memuaskan, banyak yang menelepon dan menerima N untuk berkerja. Dari semua panggilan N menerima panggilan yang duluan menelepon. Yaitu CV.SR kita bilang. Ya perusahaan kecil yang sedang berkembang. Dengan di interview dan dengan gaji yang kita bisa bilang lumayanlah untuk anak yang baru selesai ujian nasional, dan belum mendapatkan kabar lulus atau tidaknya.









Selasa, 20 Februari 2018

Buwas: Ada Peredaran Narkoba di 36 Diskotek di Jakarta

Buwas: Ada Peredaran Narkoba di 36 Diskotek di Jakarta

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi Waseso (Buwas) menyebut ada 36 tempat hiburan malam di Jakarta yang terindikasi terkait peredaran narkoba. Dia menyebut telah membuktikan temuan itu.

Minggu, 18 Februari 2018

Waduh ? Ternyata Ada Kisah Nyata Dari Kehiudpan Anak Orang Kaya !!

Sebelum kita masuk keceritanya. Akan saya kasih kejelasan dahulu dari KISAH NYATA ini. Di Kisah ini akan saya ceritakan Kisah Nyata da...